SEJARAH DESA KELUSA
Desa Kelusa pada mulanya sejak jaman sejarah termasuk wilayah Kecamatan Ubud,
demikian juga sampai jaman Permrrintahan Kolonial Belandadi Bali, Desa Kelusa tetap
sebagai wilayah Kecamatan Ubud. Masuknya Desa Kelusa dalam wilayah Hukum
Kecamatan Ubud secara tradisi dan historis rupanya tidak terlepas dari lokasinya di
kawasan Munduk Gunung Lebah, dalam kaitan perjalanan Seorang Pandeta Sakti dari
Campuhan Ubud, yang di sebut-sebut mengajarkan Agama Hindu dan tata upacara di
Desa Kelusa, yang pada waktu itu masih merupakan hutan belantara. Dalam
perjalanan suci Dharma Yatra dan Tirta Yatra Pandeta Sakti tersebut, di Desa Kelusa
menanam pohon beringin kemudian pohon beringin itu tumbuh dengan suburnya
hingga menjadi pohon beringin raksasa dan amat keramat. Tiba-tiba pada suatu ketika
pohon beringin raksasa yang keramat itu mengeluarkan cahaya yang terang
benderang, sejak itu pula Desa Kelusa yang sekarang ini yang sebelumnya kurang jelas
namanya di sebut Desa Kelusa, yang berasal dari kata Kelusa yang berarti Cahaya atau
Wibawa ( Makelus berarti bercahaya dan Berwibawa ). Kemudian Pandeta Sakti
tersebut bersama penduduk membangun sepeleban Pura di bawah pohon Beringin
yang keramat itu, kemudian Pura yang di bangun oleh Pandeta Sakti bersama
penduduk Desa Kelusa yang pada waktu itu adalah Abhiseka Pura Luhuring Akasa,
wilayah Desa Kelusa terdiri dari 3 (tiga) Desa Pakeraman, 6 (enam) Banjar Dinas, 4
(empat) Subak Yeh, dan 3 (tiga) Subak Abian.
Demikian Sejarah singkat asal mula terbentuknya Desa Kelusa yang di kenal
hingga saat ini.Desa Kelusa pada mulanya sejak jaman sejarah termasuk wilayah Kecamatan Ubud,
demikian juga sampai jaman Permrrintahan Kolonial Belandadi Bali, Desa Kelusa tetap
sebagai wilayah Kecamatan Ubud. Masuknya Desa Kelusa dalam wilayah Hukum
Kecamatan Ubud secara tradisi dan historis rupanya tidak terlepas dari lokasinya di
kawasan Munduk Gunung Lebah, dalam kaitan perjalanan Seorang Pandeta Sakti dari
Campuhan Ubud, yang di sebut-sebut mengajarkan Agama Hindu dan tata upacara di
Desa Kelusa, yang pada waktu itu masih merupakan hutan belantara. Dalam
perjalanan suci Dharma Yatra dan Tirta Yatra Pandeta Sakti tersebut, di Desa Kelusa
menanam pohon beringin kemudian pohon beringin itu tumbuh dengan suburnya
hingga menjadi pohon beringin raksasa dan amat keramat. Tiba-tiba pada suatu ketika
pohon beringin raksasa yang keramat itu mengeluarkan cahaya yang terang
benderang, sejak itu pula Desa Kelusa yang sekarang ini yang sebelumnya kurang jelas
namanya di sebut Desa Kelusa, yang berasal dari kata Kelusa yang berarti Cahaya atau
Wibawa ( Makelus berarti bercahaya dan Berwibawa ). Kemudian Pandeta Sakti
tersebut bersama penduduk membangun sepeleban Pura di bawah pohon Beringin
yang keramat itu, kemudian Pura yang di bangun oleh Pandeta Sakti bersama
penduduk Desa Kelusa yang pada waktu itu adalah Abhiseka Pura Luhuring Akasa,
wilayah Desa Kelusa terdiri dari 3 (tiga) Desa Pakeraman, 6 (enam) Banjar Dinas, 4
(empat) Subak Yeh, dan 3 (tiga) Subak Abian.
Demikian Sejarah singkat asal mula terbentuknya Desa Kelusa yang di kenal
hingga saat ini.